Alat Panjat Pohon Kelapa Dengan Memanfaatkan Gaya Gravitasi
Dibuat oleh:
Supri Handoko, S.Pd.
Diajukan kepada:
Deperindagkop Bantul guna memperoleh Hak Paten
Alat dapat dilihat di youtube: https://www.youtube.com/watch?v=tkcqmjKgIqE
I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Pemetikan atau pemanenan buah kelapa biasanya dilakukan dengan interval waktu antara 1 – 2 bulan. Di pulau Jawa, rotasi pemetikan biasanya dilakukan setiap satu bulan karena tenaga kerja tersedia cukup banyak, dengan ongkos yang relatif murah. Di luar Pulau Jawa, rotasi pemetikan buah dilakukan setiap dua bulan. Jika rotasi pemetikan dilakukan lebih dari dua bulan, kemungkinan besar sudah banyak buah kelapa yang jatuh ke tanah. Buah-buah yang jatuh ini biasanya sebagian akan hilang (tersembunyi di rerumputan di bawah pohon kelapa), sebagian sudah mulai tumbuh lagi, dan sebagian hilang dicuri orang. Di samping itu, pembersihan tajuk daun sudah terlambat. Sebaliknya jika rotasi pemetikan dilakukan kurang dari satu bulan, efisiensi tenaga kerja berkurang karena buah-buah kelapa yang benar-benar masak baru sedikit.
Cara pemetikan buah kelapa sangat tergantung pada ketinggian letak buah kelapa. Pada tahun-tahun pertama, pemetikan buah kelapa biasanya cukup dilakukan dengan menggunakan tangan secara langsung tanpa memanjat pohonnya. Jika sudah agak tinggi dan sulit dijangkau dengan tangan secara langsung, pemetikan biasanya dilakukan dengan sabit atau arit. Jika sudah lebih tinggi lagi (lebih dari 2 meter di atas permukaan tanah) dan sulit dijangkau dengan tangan maupun sabit, pemetikan harus dilakukan dengan memanjat pohon tersebut, kemudian janjang buah dipotong dengan menggunakan sabit atau arit yang tajam agar buah-buahnya mudah jatuh dan terlepas dari tangkainya. Untuk memudahkan pemanjatan, pada batang kelapa dibuat kowakan atau tataran dengan jarak 0,5 meter. Luka-luka bekas kowakan atau tataran ini harus sering dibersihkan supaya tidak membusuk sehingga batang kelapa tidak lekas menjadi keropos atau menjadi sarang hama kwangwung.
Pemetikan buah kelapa juga dapat dilakukan dengan menggunakan galah bambu sebagai penjolok. Biasanya pada ujung bambu tersebut dikaitkan sabit atau arit yang tajam, untuk menggaet pangkal janjangan buah kelapa. Pemetikan dengan cara ini biasanya dilakukan pada pohon kelapa yang masih muda dengan batang yang tidak terlalu tinggi. Di beberapa daerah di Sumatera dan Kalimantan, pemetikan buah kelapa dilakukan oleh kera yang sudah terlatih. Kera tersebut diperintahkan untuk memanjat pohon kelapa dan memetik buah yang sudah masak.
Dengan mengamati kondisi tersebut di atas dapat ditarik beberapa permasalahan yang harus dicari solusinya. Masalah yang paling utama adalah bagaimana melakukan pemetikan buah kelapa yang pohonnya sangat tinggi tanpa membuat tataran/kowakan sehingga pohon yang dipanjat tidak mengalami kerusakan. Yang kedua bagaimana mengganti peran kera pemanjat pohon yang keberadaannya cuma sedikit dan perlu waktu panjang untuk melatih kera agar siap untuk melakukan pemetikan buah kelapa. Ketiga, bagaimana mengganti alat-alat bantu pemetikan buah kelapa dengan alat yang lebih efektif dan efisien. Untuk mengatasi permasalahan tersebut maka harus dibuat alat yang sederhana namun memiliki efisiensi waktu pemanjatan yang bagus, energi untuk memanjat sedikit, dan tentu saja memiliki tingkat keamanan yang bagus pula.
1.2. Tujuan
Tujuan pembuatan alat ini adalah untuk mempermudah para pemetik buah kelapa yang biasanya mengalami kesulitan dan kelelahan saat memanjat pohon kelapa yang tinggi. Dengan adanya alat ini diharapkan mampu memberikan pertolongan dalam hal pemanjatan, sehingga pemetikan buah kelapa dapat berlangsung lebih cepat dan aman.
II. RANCANG BANGUN ALAT/MESIN
2.1.Spesifikasi Alat/Mesin
Alat yang akan dibuat terdiri dari 2 buah. Satu untuk kaki dan tangan kiri, yang kedua untuk kaki dan tangan kanan.
Berikut adalah spesifikasi alat yang akan dibuat:
Nama Alat/Mesin : Alat Panjat Pohon Kelapa Dengan Memanfaatkan Gaya Gravitasi
Fungsi Kegunaan : Mempermudah proses pemetikan buah kelapa yang
pohonnya sudah tinggi
Jenis Produk yang dihasilkan : Alat panjat pohon kelapa
Kecepatan Pemanjatan : 0,4 meter/detik
Dimensi Alat/Mesin :
No
|
Keterangan
|
Ukuran
|
1.
|
Tinggi Alat
|
100 cm
|
2.
|
Lebar Alat
|
20 cm
|
2.2.Gambar Teknik Alat
Alat ini terdiri atas :
· Bagian Utama : terdiri atas pegangan yang berfungsi sebagai tempat pegangan dan pengangkat serta penurun alat, landasan geser yang merupakan landasan geser bagi pijakan kaki dan tempat dudukan untuk menempelnya alat pada pohon kelapa
· Pijakan Geser : berfungsi untuk pijakan kaki dan untuk menjalankan alat (menjerat dan meregangkan kawat baja)
· Peregang Kawat : berfungsi untuk membantu meregangkan kawat baja agar tidak menyatu dengan pohon kelapa
· Kawat Baja : berfungsi untuk menjerat pohon kelapa
Berikut adalah gambar teknik dari mesin yang akan di buat:
2.3.Sistem Kerja Alat
Alat ini bekerja berdasarkan gaya gravitasi untuk menciptakan efek jeratan pada pohon kelapa. Alat ini terdiri dari 2 (dua) buah alat yang dipasangkan langsung pada pohon kelapa. Satu untuk kaki dan tangan kiri, yang kedua untuk kaki dan tangan kanan. Pada saat kaki kanan diangkat keatas sekaligus tangan bekerja mengangkat alat ke atas pada saat ini kabel baja akan merenggang dan tidak menjerat pohon kelapa sehingga memudahkan alat untuk digerakkan ke atas. Apabila kaki mulai menginjak maka jerat dari kabel baja akan bereaksi sehingga mengikat kuat pohon kelapa. Kemudian disusul tangan dan kaki kiri secara bergantian sehingga alat akan bekerja seperti tangga
.
III. RENCANA ANGGARAN BIAYA
3.1. Bahan
Rincian anggaran bahan dan alat untuk pembuatan alat:
No.
|
Bahan/Alat
|
Jumlah
|
Keterangan
|
Harga
|
1
|
Lonjoran batang besi ø 15mm panjang 8 m
|
1
|
Untuk membuat rangka utama
|
350000
|
2
|
Kabel baja ø 8 mm panjang 8m
|
1
|
Untuk membuat jerat yang kuat dan mampu menahan beban si pemanjat
|
400000
|
3
|
Peregang kabel baja
|
4
|
Untuk meregangkan kabel baja
|
100000
|
4
|
Besi pejal ø 20mm panjang 50cm
|
2
|
Sebagai pijakan geser untuk menjerat dan meregangkan kabel baja
|
200000
|
5
|
Mur dan baut pengikat kabel baja
|
8
|
Untuk mengikat dan menyetel panjangnya jeratan kabel baja (menyesuaikan diameter batang pohon kelapa)
|
40000
|
6
|
Sabuk pengaman
|
1
|
Sebagai pengaman ketika jatuh
|
200000
|
Jumlah Keseluruhan
|
Rp 1.290.000
| |||
3.2. Pembuatan
Rincian anggaran untuk proses pembuatan alat/mesin:
No
|
Proses
|
Harga
|
1
|
Proses pembubutan
|
150.000
|
2
|
Proses pengelasan
|
100.000
|
3
|
Lain-lain
|
100.000
|
4
|
Jumlah
|
Rp 350.000
|
3.3. Ujicoba Alat
Rincian anggaran untuk uji coba alat/mesin
No
|
Jenis uji coba
|
Harga
|
1
|
Uji coba
|
25.000
|
2
|
Lain-lain
|
50.000
|
Jumlah
|
Rp. 75.000
|
Rincian anggaran secara keseluruhan adalah:
1. Anggaran untuk bahan/alat : Rp 1.290.000
2. Anggaran untuk proses pembuatan : Rp 350.000
3. Anggaran untuk ujicoba alat : Rp. 75.000
Jumlah keseluruhan : Rp.1.715.000,-
IV. JADWAL KEGIATAN
Adapun jadwal kegiatan yang dilakukan berkaitan dengan proses pembuatan Alat Panjat Pohon Kelapa Dengan Memanfaatkan Gaya Gravitasi
. Jadwal kegiatan dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
No.
|
Jenis kegiatan
|
Bulan
| |||||||||||
Juli 2012
|
Agustus 2012
|
September 2012
| |||||||||||
I
|
II
|
III
|
IV
|
I
|
II
|
III
|
IV
|
I
|
II
|
III
|
IV
| ||
1.
|
Pendanaan
| ||||||||||||
2.
|
Pembelian alat dan bahan
| ||||||||||||
3.
|
Proses pembuatan
| ||||||||||||
4.
|
Ujicoba alat/mesin
| ||||||||||||
V. PENUTUP
Demikianlah alat ini dibuat guna memudahkan proses memanjat pohon kelapa. Selain pohon kelapa alat ini dapat digunakan juga untuk memanjat beton tiang listrik dan pohon-pohon jenis lain yang tidak bercabang-cabang
VI. LAPORAN
Setelah selesai proses pembuatan akhirnya didapatkan sebuah hasil yang memuaskan. Alat Panjat Pohon Kelapa dengan Memanfaatkan Gaya Gravitasi dapat bekerja dengan baik. Adapun hasilnya adalah sebagai berikut:
No
|
Jenis Proses
|
Kecepatan
|
Keterangan
|
1.
|
Proses Instalasi/pemasangan
|
3 s/d 5 menit
|
Akan lebih cepat lagi jika pemakai sudah handal.
|
2.
|
Pemanjatan
|
± 40 cm / 2 detik
|
Jarak panjat maksimal tergantung pemakai
|











